GURU PERLU TAHU PSIKOSOSIAL PESERTA DIDIK
Halo Sobat Guru Hebat dimanapun berada.
Pandemi Covid-19 memaksa guru dan siswa untuk langsung mengubah cara pembelajaran normal menjadi Pembelajaran Jarak Jauh. Keadaan darurat membuat guru lupa melihat dan mempertimbangkan kondisi kesiapan siswa baik secara kognitif dan non kognitif sebelum dan selama Pembelajaran Jarak Jauh.
Berangkat dari isu ini, selain menetapkan kebijakan mengenai kurikulum darurat di masa pandemi, Mendikbud juga mengimbau guru untuk melakukan asesmen diagnostik. Asesmen dilakukan di semua kelas secara berkala untuk mendiagnosis kondisi kognitif dan non-kognitif siswa sebagai dampak pembelajaran jarak jauh.
ASESMEN DIAGNOSIS NON KOGNITIF
Asesmen diagnosis non kognitif di awal pembelajaran diberikan pada siswa untuk mengetahui:
- Kesejahteraan psikologi dan emosional siswa
- Aktivitas siswa selama belajar di rumah
- Kondisi keluarga siswa
Dalam melaksanakan asesmen diagnosis di awal pembelajaran, Anda perlu melakukan tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap tindak lanjut. Terkait persiapan dan pelaksanaan asesmen diagnosis non kognitif, keterampilan guru untuk bertanya dan membuat pertanyaan dapat membantu guru mendapatkan informasi yang komprehensif dan cukup mendalam.
Demikian sedikit rangkuman mengenai materi bimtek yang saya dapatkan.
Berikut adalah contoh dari pertanyaan yang saya akan berikan saat Asesmen Diagnosis Non Kognitif Awal:
Itulah contoh Asesmen yang akan saya lakukan.
Pastinya Sobat Guru memiliki berbagai model pertanyaan yang mungkin jauh lebih bagus dan mendalam mengenai sasaran.
Terima kasih telah membaca postingan ini. Semoga bermanfaat.
Mohon masukannya di kolom komen yaaa...
Baarokalloh menerapkan hasil Guru Belajar. Kereeen
ReplyDeleteTerima kasih. Semoga bermanfaat
DeleteSetuju sekali saya Bu, Terimakasih banyak untuk informasinya, Asesment Diagnosis Non Kognitif yg 3 point itu selalu menjadi acuan saya setiap kali saya mengajar di awal tahun pembelajaran/ataupun siswa yg baru masuk, karena kondisi di kanpung ekonomi orang tua siswa yang tidak sama, dan sini kebanyakan orang tuanya hanya sebagai penarik getek/Fery kecil penyebrangan saja.
ReplyDeleteMasya Alloh. Perjuangan banget ya pak Bayu. Benar. Justru Psikososial mesti jadi perhatian utama
DeleteAssalamualaikum. Apa bentuk pertanyaannya cukup segitu saja atau ada yang lainnya?mohon infonya, terima kasih banyak
ReplyDeleteWaalaikumussalaam. Kebetulan saya hanya menggunakan bentuk demikian. Itu bisa dimodifikasi jadi sesuai kebutuhan
Delete