DUTA RUMAH BELAJAR 2020

Merdeka Belajarnya Rumah Belajar Portalnya Maju Indonesia

BERBAGI INOVASI RUMAH BELAJAR

Blended Learning dengan Flipped Classroom Kelas Maya Rumah Belajar di Era Pandemi

Tema Gambar Slide 3

OLIMPIADE GURU NASIONAL Tk JAKARTA SELATAN Th 2019 di SMP NEGERI 12 JAKARTA

October 25, 2022

SEBUAH PERJALANAN PENDIDIKAN GURU PENGGERAK - Pengambilan Keputusan

 


SEBUAH PERJALANAN
PENDIDIKAN GURU PENGGERAK

Tulisan ini adalah kisah saya dalam perjalanan mengikuti pendidikan guru penggerak, khususnya perubahan cara pandang dan keterampilan saya terhadap pengambilan keputusan yang mengandung nilai-nilai kebajikan universal sebagai pemimpin.

Pratap triloka terdiri atas tiga semboyan yaitu Ing ngarso sung tuladha, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani, yang artinya adalah "di depan memberi teladan", "di tengah membangun motivasi", dan "di belakang memberikan dukungan". Kaitannya dengan filosofi Ki Hajar Dewantara tersebut, di era sekarang ini seorang guru harus mampu mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dengan mengacu pada pratap triloka yaitu mampu menjadi teladan, memberi motivasi, dan memberi dukungan kepada muridnya dalam upaya mengembangkan potensi yang dimiliki murid sesuai dengan kodrat zamannya.

Saya sebagai seorang guru terus melakukan pembentukan nilai diri sebagai upaya menjadi teladan bagi murid. Nilai-nilai baik yang ada dalam diri saya akan mempengaruhi keputusan yang saya ambil dan nantinya  akan mampu melestarikan nilai-nilai kebaikan di tengah masyarakat melalui murid-murid. 

Coaching dengan model TIRTA yang saya pelajari dapat membantu saya menuntun murid menemukan potensi dalam pengambilan keputusan dengan memanfaatkan komunikasi positif melalui pertanyaan-pertanyaan reflektif yang dapat membuat saya melakukan metakognisi. Selain itu, proses coaching juga membuat saya lebih berpikir secara kritis dan mendalam. Yang akhirnya, saya dapat menemukan potensi di sekitar dan mengembangkannya. 

Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika. Ketika menghadapi permasalahan benar lawan benar, saya hendaknya mengambil keputusan dengan kesadaran diri, kesadaran sosial, relasi, pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dan kemampuan problem solving. Pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Ada tantangan-tantangan di lingkungan saya untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika. Tantangan-tantangan tersebut terkait dengan perubahan paradigma di lingkungan saya. Paradigma guru masih banyak belum berubah terkait penerapan nilai-nilai kebajikan di sekolah. Hal ini merupakan tantangan terbesar.

Pengambilan keputusan terkait pembelajaran yang saya ambil selalu mengacu pada pengajaran yang memerdekakan murid-murid. Saya akan memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid yang berbeda-beda, berdasarkan asesmen gaya belajar serta profil murid. 

Pada akhirnya saya mendapatkan kesimpulan bahwa saya harus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memulai mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran di sekolah saya agar semakin yakin dengan keputusan-keputusan yang saya buat.

Saya harapkan keputusan-keputusan yang saya ambil akan semakin menguatkan jati diri saya sebagai seorang pemimpin yang meletakkan kepentingan murid sebagai yang utama seiring dengan filosofi pendidikan dari Ki Hajar Dewantara yang telah saya pelajari. 

Setiap keputusan akan memiliki implikasinya masing-masing, dan tidak mungkin sebuah keputusan akan memuaskan semua pihak.  Sebagai seorang pendidik dan pemimpin, saya akan terus berusaha menempatkan kepentingan murid sebagai prioritas dalam proses yang saya jalani.

Sebagai seorang pendidik, saya akan terus belajar dan berusaha menjadi suri teladan bagi murid-murid saya dengan melakukan yang terbaik, dan terus berpegang pada nilai-nilai kebajikan agar murid-murid saya tumbuh menjadi manusia Indonesia yang berintegritasberkarakter, serta senantiasa mengambil keputusan-keputusan yang etis dengan penuh tanggung jawab.

September 16, 2022

BUDAYA POSITIF

 

Gambar dari https://assets.promediateknologi.com

“…kita ambil contoh perbandingannya dengan hidup tumbuh-tumbuhan seorang petani (dalam hakikatnya sama kewajibannya dengan seorang pendidik) yang menanam padi misalnya, hanya dapat menuntun tumbuhnya padi, ia dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman padi, memberi pupuk dan air, membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu hidup tanaman padi dan lain sebagainya.”

-Ki Hajar Dewantara

DISIPLIN POSITIF dan NILAI-NILAI KEBAJIKAN UNIVERSAL

Terdapat beberapa miskonsepsi yang terjadi dalam memaknai kontrol di sekolah, berikut adalah miskonsepsi makna Kontrol terkait teori kontrol Dr. William Glaser: 

  1. Guru mengontrol murid
  2. Semua penguatan positif efektif dan bermanfaat.
  3. Kritik dan membuat orang merasa bersalah dapat menguatkan karakter
  4. Orang dewasa memiliki hak untuk memaksa.
Beberapa miskonsepsi pada guru tersebut mengakibatkan kesalahan dalam pola pembimbingan murid di sekolah. Guru harus menyadari bahwa semua perilaku murid memiliki tujuan, bahkan terhadap perilaku yang tidak disukai. Perilaku murid yang tidak sesuai hendaknya dicari penyebabnya dan ditangani secara hangat dan terbuka bersama murid.

Walaupun terdengar positif, jika sifatnya adalah membujuk dan bukan muncul dari murid, itu tetap merupakan bentuk kontrol. Memberikan kritik dan membuat murid merasa bersalah membuat murid menuju pada  identitas gagal. Guru merasa memiliki tanggung jawab  untuk membuat murid-murid berbuat hal-hal tertentu. Padahal hendaknya guru memunculkan keinginan pada murid secara intrinsik.

Dari hal- hal tersebut dapat dimaknai bahwa disiplin adalah adalah perilaku yang mengacu pada nilai-nilai kebajikan universal dan memiliki motivasi intrinsik, bukan ekstrinsik.
 
Disiplin positif hendaknya membawa murid pada perwujudan nilai-nilai kebajikan universal. Nilai-nilai kebajikan universal yang akan diwujudkan pada pelajar Indonesia terangkum dalam Profil Pelajar Pancasila dengan enak dimensinya yaitu:

1. Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
2. Mandiri
3. Bernalar Kritis
4. Berkebinekaan Global
5. Bergotong royong
6. Kreatif

Gambar dari didno76.com


TEORI MOTIVASI, HUKUMAN PENGHARGAAN, SEGITIGA RESTITUSI

Terdapat tiga bentuk motivasi dari perilaku manusia, dalam hal ini khususnya perilaku murid yang ditemui sehari-hari di sekolah, berdasarkan Diane Gossen - Restructuring School Discipline, yaitu :

  1. Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman
  2. Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain.
  3. Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya.
Motivasi yang terbaik dimiliki murid adala yang ketiga. Motivasi ini akan membuat seseorang memiliki disiplin positif karena motivasi berperilakunya bersifat internal, bukan eksternal.

DIHUKUM OLEH PENGHARGAAN 

Alfie Kohn (Punished by Rewards, 1993, Wawancara ASCD Annual Conference, Maret 1995) mengemukakan baik penghargaan maupun hukuman, adalah cara-cara mengontrol perilaku seseorang yang menghancurkan potensi untuk pembelajaran yang sesungguhnya. 

Menurut Kohn, secara ideal tindakan belajar itu sendiri adalah penghargaan sesungguhnya.

SEGITIGA RESTITUSI


Restitusi adalah sebuah pendekatan untuk menciptakan disiplin positif. 
Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat (Gossen; 2004). 

Restitusi juga merupakan proses kolaboratif yang mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk masalah mereka, dan membantu murid berpikir tentang orang seperti apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain (Chelsom Gossen, 1996).

KEYAKINAN KELAS

Keyakinan adalah nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati secara tersirat dan tersurat, lepas dari latar belakang suku, negara, bahasa maupun agama.

Seseorang akan lebih tergerak dan bersemangat untuk menjalankan keyakinannya, daripada hanya sekedar mengikuti serangkaian peraturan tertulis tanpa makna.

Contoh-contoh nilai-nilai yang dapat dijadikan keyakinan kelas adalah keadilan, kehormatan, peduli, integritas, kejujuran, pelayanan, keamanan, kesabaran, tanggung jawab, mandiri, berprinsip, keselamatan, kesehatan, dan lain-lain.

Guru dapat menerapkan pengambilan kesepakatan keyakinan kelas dengan murid di awal pembelajaran.


Guru mengkonfirmasi keyakinan kelas yang sebelumnya sudah didiskusikan dengan murid.


KEBUTUHAN DASAR MANUSIA DAN DUNIA BERKUALITAS
Gambar dari Modul CGP Angkatan 5

DUNIA BERKUALITAS


Tempat khusus dalam pikiran Anda, tempat Anda menyimpan gambaran representasi dari semua yang Anda inginkan: bisa berisi orang-orang, hal-hal dan apa saja yang terbaik dalam hidup Anda dan membuat Anda merasa bahagia dan terpenuhi kebutuhan dasar Anda.

Bila guru dapat membangun interaksi yang memberdayakan dan memerdekakan murid, maka murid akan meletakkan dirinya sendiri sebagai individu yang positif dalam dunia berkualitas karena mereka menghargai nilai-nilai kebajikan.


RESTITUSI - 5 POSISI KONTROL

Berikut adalah posisi kontrol yang dilakukan guru di sekolah:

  • Penghukum
  • Pembuat merasa bersalah
  • Teman
  • Pemantau
  • Manajer


RESTITUSI - SEGITIGA RESTITUSI


Modul CGP Angkatan 5


Membentuk budaya sekolah dengan berfokus pada kebutuhan murid dan pertumbuhan karakter positif bukanlah hal yang mudah.

Buah dari kerja keras ini dapat terlihat ketika kita menyadari bahwa murid kita telah bertumbuh menjadi seorang dewasa yang sukses di pekerjaan, kehidupan, dan relasinya dengan orang lain dengan karakter yang memiliki integritas tinggi, bertanggung jawab, dapat diandalkan, berbudi pekerti luhur, dan bermanfaat bagi lingkungan dan negara.




June 17, 2022

KESIMPULAN DAN REFLEKSI MODUL 1.2

Sebelum mempelajari modul 1.2 saya belum mengetahui mengenai cara bekerja  otak dan bagaimana manusia tergerak, serta bagaimana pembentukan nilai-nilai pribadi terbentuk dari tahap tumbuh kembang anak. 

Namun setelah mempelajari modul ini saya mengetahui banyak hal. Menguasai cara berpikir lambat dengan otak luhur manusia akan membuat seseorang dapat mengendalikan dirinya dengan lebih baik. Terkait kebutuhan dasar manusia, manusia memiliki insting untuk memenuhinya. Saat sudah bisa mengendalikan diri dengan baik tentunya proses pemenuhan kebutuhan tersebut akan berlangsung baik dan proporsional. Sebagai pendidik kematangan dalam hal menguasai cara kerja otak dan pemenuhan kebutuhan dasar manusia sangatlah berpengaruh dalam memberikan pendidikan kepada murid. Guru akan dapat melakukan proses pendidikan sesuai dengan tahap tumbuh kembang anak dengan nilai hidup manusia.

Mempelajari modul ini memberikan pengalaman baru bagi saya dalam memahami nilai-nilai pribadi, khususnya nilai-nilai untuk menjadi seorang guru penggerak dan bagaimana melakukan peran guru penggerak.

Perasaan saya saat mengetahui hal yang baru saja saya dalami adalah seketika ingin segera berproses menjadi guru yang memiliki nilai tersebut. Tidak sabar ingin segera banyak melakukan refleksi pada diri saya.

Saya pun jadi mengetahui kekuatan dan kelemahan diri saya terkait nilai dan peran saya sebagai guru penggerak. 

Nilai-nilai yang harus dimiliki adalah berpihak pada murid, kolaboratif, inovatif, mandiri dan reflektif. Reflektif merupakan nilai yang harus saya fokuskan lebih kuat. Dalam berperan sebagai pemimpin pembelajaran, coaching bagi guru, pelatih students agency, pendorong kolaborasi serta menggerakkan komunitas praktisi.

Bahwa nilai yang dimiliki guru penggerak sangat mempengaruhi kemampuan guru penggerak memainkan perannya dan pada akhirnya sangat mempengaruhi kemampuan guru dalam melaksanakan kompetensinya sebagai guru penggerak.

Untuk selanjutnya saya akan terus terlibat dalam mengembangkan kurikulum sekolah secara kolaboratif bersama rekan, dan mengembangkan rencana pembelajaran yang berpusat dan berpihak pada murid, saya juga akan membagi peran pada setiap individu di sekolah agar semua pihak terlibat. 

Komunitas guru dengan berbagai skill akan saya bentuk, rawat dan kembangkan, sekaligus akan menjadi konsultan bagi para guru.

Murid pun akan selalu menjadi pemimpin pada projek yang saya programkan. Mereka akan berlatih menjadi pemimpin sebelum mereka menjadi pemimpin dunia. 

Akhrinya saya dan rekan akan selalu berbagi praktik baik dan selalu melakukan refleksi atas apa pun kegiatan yang kami rencanakan dan lakukan.

 


  

June 26, 2021

Mudah menyimpan data dengan Google Drive

 Sebelum saya mengenal akun belajar.id, saya kesulitan menyimpan data yang begitu banyak karena tiap hari data yang masuk semakin banyak. Diawali dengan menyimpan video sebagai hasil ujian praktik peserta didik, karena banyaknya kelas yang saya ajar dan begitu banyak video yang masuk saya tidak lagi bisa menyimpan video dalam drive biasa. Kendala ini menyebabkan saya harus memilah dan menghapus data agar bisa menyimpan yang baru.

Setelah menggunakan akun belajar.id saya tidak lagi mengalami kesulitan menyimpan dan mengolah data. Seluruh pekerjaan saya perlahan saya sinkronkan dan pindahkan ke drive tak terbatas ini. Hal ini membuat waktu kerja saya semakin efektif, dan menghemat energi karena tidak perlu lagi terlalu lama memilah data mana yang akan dihapus.


Bekerja dengan akun belajar.id tidak lagi membuat kita khawatir akan batas penyimpanan. Lebih mudahnya lagi, drive ini pun bisa diakses dari perangkat apa pun, sehingga tidak perlu lagi terpaku pada satu gawai. Perangkat apa pun yang ada di hadapan kita bisa kita gunakan untuk mengakses drive ini.







January 24, 2021

MATERIAL ABOUT INFORMATION REPORT TEXT GRADE 9



INFORMATION REPORT TEXTS

Here, you are going to read the information about information report texts in written forms.
This material will comprise some general topics familiar in your daily life.

Information report text is a text that describe something in general.

You are going to learn three sub material for information report text.
They are sosial function, structure, and grammatical features.

SOCIAL FUNCTION
  • Information report text is generally describe an entire class of things. 
  • Information repot text is written in order to present information about something. 
  • It is expected that you can show admiration to God's creation after reading the text.
STRUCTURE

    An information report text usually starts with a definition of the thing being reported. This definition is followed with the classification. Then the description of the whole thing will follow. It is elaborated with the description of the parts and functions or the activities.

The points of structure of information report texts are :
  1. General statement identifying the subjects.
  2. Description (information relating to, for example features, behavior, or types)
GRAMMATICAL FEATURES

The language features of information reports are:
  1. The use of simple present tense
  2. The use of passive voice
Example :


 Coconuts


Coconut is a common name for the fruit of a tree of the palm family. Its scientific name is Cocos nucifera. People usually call the tree coconut palm. Coconut palm trees grow well in tropical countries. They grow especially in sandy soil.

 

The trees can grow up to 30 m high. They have a single cylindrical trunk. At the top of the trunk, there is a crown of leaves. The leaves are long, about 3 to 4.5 meters long. The fruit grows in clusters. In one cluster there are about 5 to 20 coconuts. The fruit is oval and about 30 cm long. It has a thick husk and a hard shell. Inside the shell there is white oily flesh. Inside the shell there is also a sweet fluid. 

Coconut is high in sugar. It also contains a lot of fat protein and vitamins. The young coconut water can be a very refreshing drink which contains a lot of minerals.


Coconut palms are very useful plants. People can use every single inch of the three. They dry the coconut meat into copra. After that, they can get oil from it and use it for daily cooking or make it into soap or candles. People also use the truck to build houses. For the roof, they dry the leaves. People can also make rope and doormats from the coconut’s husk. 

Coconuts are usually propagated by seeds, but experts have been trying to clone coconuts or propagate them by tissue culture. 

Now, let’s discuss the text above.

The text describes about coconut in general.

Social functions:
The text is written in order to present information about coconut.

Structure of the text:
Paragraph 1 : Definition 
Paragraphs 2-4 are descriptions of coconut, comprise:
  • Paragraph 2 : features (characteristics)
  • Paragraph 3 : nutrition (kandungan nutrisi)
  • Paragraph 4 : usage/benefit/advantage (kegunaan, manfaat, keuntungan)  

Grammatical Features
All of the sentences in the text are in Simple Present form.
We will see the example of Passive Voice in another example
The feature that will be the focus is Passive Voice
We will discuss Passive Voice in the next session of my writing.

Example of questions in information report text, about social function and structure of the text:

Please read the text and do the exercises below!

Source : Reading Comprehension Success in 20 Minute a Day

1.       What is the general idea of the text ?

A.     Characteristics of spiders.

B.     Shape and size of spiders.

C.     The numbers of spiders.

D.     How spiders eat.

  2.    Spiders are not insect because they have ....

A.     less than six legs

B.     six legs

C.     less than eight legs

D.     eight legs

  3.     The first paragraph shows us ....

A.     the killing instinct of spiders

B.     the definition of spiders

C.     the census of spiders

D.     the spiders' food

  4.     From the second paragraph, it is implied that ....

A.     spiders are busy killing insect most of their time

B.     spiders are preyed by many kinds of insects

C.     spiders depend on men in gaining food

D.     spiders do not need too much food

  5.    From the text, we can say that spiders are ....

      A.     idle

B.     calm

C.     tame

D.     greedy






















January 20, 2021

DUTA RUMAH BELAJAR 2020

 




January 05, 2021

AWALI DENGAN ASESMEN DIAGNOSIS KOGNITIF

 

Sumber : kemdikbud.go.id

AWALI DENGAN ASESMEN DIAGNOSIS KOGNITIF

Assalaamualaikum wr wb.

Halo Sobat Pintar
Di mana pun berada dan kelas serta mata pelajaran apa pun yang diampu.
Salam Bahagia dan Sukses Selalu.

Naah, saya akan membagikan lagi hasil belajar saya pada seri Guru Belajar Masa Pandemi COVID 19. Kali ini adalah lanjutan dari asesmen diagnosis non kognitif awal yang sudah kita lakukan sebelumnya, yaitu Asesmen Diagnosis Kognitif Awal. 

Setelah kedua Asesmen ini kita lakukan, maka kita bisa memetakan hasilnya dan membuat tindak lanjutnya berupa pengelompokkan belajar. Ingat ya, kita konsentrasi pada peserta didik yang memiliki hasil negatif, yang positif kita jadikan sebagai peran pembantu ... eh, maaf.. hehehe, tetapi sebagai rekan sejawatnya dalam kegiatan Belajar Dari Rumah.

Saya tuliskan terlebih dahulu hasil belajar saya, nanti di akhir tulisan akan saya berikan contoh asesmen yang akan saya lakukan yaitu sesuai mata pelajaran yang saya ampu yaitu Bahasa Inggris SMP kelas 9.

TUJUAN ASESMEN DIAGNOSIS KOGNITIF AWAL

Asesmen diagnosis kognitif di sisi lain digunakan untuk: 
  1. Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa 
  2. Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan kompetensi rata-rata siswa
  3. Memberikan kelas remedial atau pelajaran tambahan kepada siswa dengan kompetensi di bawah rata-rata.
TAHAPAN ASESMEN DIAGNOSIS KOGNITIF AWAL

Persiapan :
  1. Menyusun Jadwal (sesuaikan dengan jadwal BDR)
  2. Identifikasi materi asesmen berdasarkan KD pada kurikulum kondisi khusus
  3. Susun 10 soal sederhana terdiri dari:  
          2 soal pada jenjangnya (semester sebelumnya)
          6 soal satu jejang sebelumnya (dua semester)
          2 soal dua jenjang sebelumnya (semester dua saja)

Pelaksanaan :

Pilihannya bisa luring (yang sudah tidak BDR), daring (online), dan penugasan.

Naaah untuk tindak lanjut saya ambil Infografis dari kemdikbud.go.id





Naaah..itu dia sharing materi dari pengalaman belajar yang saya dapatkan.

Sekarang saya akan menyajikan contoh asesmen yang akan saya lakukan.
Persiapan yang saya lakukan adalah menyusun 10 soal sederhana yaitu:
2 soal materi Kelas 9
6 soal materi Kelas 8
2 soal materi Kelas 7

Dan saya akan memberikannya secara Online setelah pertemuan virtual pertama dengan peserta didik. Saat pertemuan virtual pertama saya akan menyapa mereka dan melakukan asesmen diagnosis kognitif awal berupa tanya jawab dan juga beberapa polling dengan mentimeter.

Yuk, diliat yaa contoh asesmen diagnosis kognitifnya...







Dan seterusnya hingga sesuai dengan pemetaan soal saat persiapan.

Jika ingin versi fullnya bisa lihat disini, dilihat saja yaaa... jangan dijawab .. heheheheh


Demikian kegiatan berbagi saya kali ini, semoga bermanfaat.
Daan selalu ditunggu komen dam masukannya terima kasih.

oya, bagi yang belum sempat membaca bagian ases diagnisis non kognitif awal bisa berkunjung ke https://www.educatorsdigest.net/2021/01/guru-perlu-tahu-psikososial-peserta.html

Selalu berkunjung yaaa.

Wassalaamualaikum wr wb.








January 04, 2021

SUDAH AKTIFKAH AKUN belajar.id mu ???

 


SUDAH AKTIFKAH AKUN belajar.id mu ?

Assalaamualaikum wr wb.

Halo Sobat Pintar

Sudah menerima akun pembelajaran yang berdomain belajar.id belum?

Jika belum, silahkan dicek ke operator sekolah atau ke wali kelas untuk para peserta didik yaaa. Para operator bisa mengecek akunnya di email masing-masing.
Jika sudah, yuk kita aktivasi dan kita manfaatkan akun tersebut dengan baik. Saya akan memberitahukan petunjuk aktivasi akun tersebut.

Tapi sebelumnya, saya akan menuliskan sedikit pengantar mengenai apa itu akun belajar.id. 

Apa sih akun belajar.id ?

Akun ini diluncurkan oleh Kemetrian Pendidikdan dan Kebudayaan melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) dengan harapan dapat mendukung proses pembelajaran di sekolah. Akun ini dapat digunakan oleh peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan untuk mengakses layanan pembelajaran berbasis ekeltronik.

Merujuk pada Surat Edaran Nomor 37 Tahun 2020 tentang Akun Akses Layanan Pembelajaran bagi Peserta Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan, peluncuran Akun Pembelajaran juga bertujuan untuk menindaklanjuti Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Pemanfaatan Data Pokok Pendidikan untuk Akun Akses Layanan Pembelajaran. (sumber : kemdikbud.go.id)

Akun Pembelajaran selanjutnya dapat digunakan oleh

  1. peserta didik SD dan Program Paket A kelas 5 dan kelas 6, SMP dan Program Paket B kelas 7 sampai dengan kelas 9, SMA dan Program Paket C kelas 10 sampai dengan kelas 12, SMK kelas 10 sampai dengan kelas 13, dan SLB kelas 5 sampai dengan kelas 12
  2. pendidik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah;
  3. tenaga kependidikan yaitu kepala satuan pendidikan dan operator.
Penggunaan Akun Pembelajaran bersifat opsional. Apabila Akun Pembelajaran tidak diakses oleh peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan sama sekali sampai 30 Juni 2021 maka Akun Pembelajaran tersebut akan dinonaktifkan secara otomatis. 

Cara memperoleh akun:
  1. operator satuan pendidikan masuk ke laman pd.data.kemdikbud.go.id, dan login; 
  2. setelah masuk laman tersebut, operator satuan pendidikan memilih tombol “Unduh Akun” untuk mengunduh dokumen CSV yang berisi daftar nama akun (user ID) dan akses masuk akun (password) Akun Pembelajaran di satuan pendidikan yang bersangkutan.
Why Google ?

Akun Pembelajaran dibuat dalam bentuk Akun Google dengan domain @belajar.id. dan mendapatkan akses ke layanan pendukung pembelajaran  dalam G Suite for Education yang siap pakai dan telah banyak digunakan publik serta bebas biaya. Sistem Google mampu mengelola puluhan juta akun sekaligus dengan keamanan tingkat tinggi. Akun yang sama dapat digunakan untuk mengakses layanan lain milik Kemendikbud, serta berbagai layanan pembelajaran lainnya di luar ekosistem Google.

Layanan pembelajaran yang dapat diakses dengan Akun Pembelajaran di antaranya adalah surat elektronik (email), penyimpanan dan pembagian dokumen secara elektronik, pengelolaan administrasi pembelajaran secara elektronik, penjadwalan proses pembelajaran secara elektronik, pelaksanaan proses pembelajaran secara daring, baik secara sikronus maupun asinkronus, dan Rumah Belajar Kemendikbud untuk materi pembelajaran. Daftar lengkap layanan pembelajaran yang dapat diakses menggunakan Akun Pembelajaran dapat dilihat di www.belajar.id

Naah, sekarang kita sampai ke Langkah AKTIVASI AKUN belajar.id

Langkah umumnya adalah sebagai berikut:
  1. login di laman mail.google.com
  2. pengguna menyetujui syarat dan ketentuan penggunaan Akun Pembelajaran serta mengganti password Akun Pembelajaran.
Atau, Sobat Pintar bisa simak video berikut yaaa untuk aktivasinya...


Naah, pastikan penulisan akun nya benar dan penulisan password awalnya benar.

Selamat aktivasi. Selamat Belajar 

Wassalaamualaikum wr wb.

January 03, 2021

GURU PERLU TAHU PSIKOSOSIAL PESERTA DIDIK


GURU PERLU TAHU PSIKOSOSIAL PESERTA DIDIK

Assalaamualaikum wr wb.

Halo Sobat Guru Hebat dimanapun berada.

Kali ini saya hendak membagikan pengalaman belajar pada seri Guru Belajar Pandemi Covid 19 tahun 2020 lalu, khususnya mengenai Asesmen Diagnosis Non Kognitif Awal. Hal ini merupakan hal yang baru bagi saya, yaitu melakukan asesmen pada permulaan kegiatan pembelajaran dengan cara yang demikian akrab dengan para nanda, dengan menggunakan gambar ekspresi emosi dan lainnya. Saya yakin hal ini akan membantu saya dan Sobat Guru dalam memetakan kondisi psikososial para nanda, yang merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran jarak jauh.

Sebelumnya saya akan menuliskan hasil pembelajaran yang saya dapatkan pada Bimtek Guru Belajar Seri Pandemi COVID khususnya mengenai Asesmen ini. Di akhir tulisan ini juga akan saya berikan contoh Asesmen yang akan saya lakukan di awal pembelajaran Semester Genap 2020/2021. Selamat membaca, semoga bermanfaat Sobat. 

MENGENAL LEBIH JAUH ASESMEN DIAGNOSTIK AWAL

Pandemi Covid-19 memaksa guru dan siswa untuk langsung mengubah cara pembelajaran normal menjadi Pembelajaran Jarak Jauh. Keadaan darurat membuat guru lupa melihat dan mempertimbangkan kondisi kesiapan siswa baik secara kognitif dan non kognitif sebelum dan selama Pembelajaran Jarak Jauh. 

Berangkat dari isu ini, selain menetapkan kebijakan mengenai kurikulum darurat di masa pandemi, Mendikbud juga mengimbau guru untuk melakukan asesmen diagnostik. Asesmen dilakukan di semua kelas secara berkala untuk mendiagnosis kondisi kognitif dan non-kognitif siswa sebagai dampak pembelajaran jarak jauh.

Strategi Memanusiakan Hubungan menekankan pada praktik pembelajaran yang dilandasi orientasi pada anak berdasarkan relasi positif yang saling memahami antara guru, siswa dan orangtua. Anda dapat menggunakan strategi memanusiakan hubungan ini pada awal pembelajaran untuk mendapatkan informasi mengenai profil siswa-siswa  Anda, termasuk kondisi non-kognitif dan kognitifnya.
Anda akan mendapatkan pemahaman lebih jauh mengenai asesmen diagnostik awal serta manfaat yang akan Anda peroleh dari Asesmen diagnostik awal dengan membaca infografik berikut ini:





ASESMEN DIAGNOSIS NON KOGNITIF

Asesmen diagnosis non kognitif di awal pembelajaran diberikan pada siswa untuk mengetahui:

  1. Kesejahteraan psikologi dan emosional siswa
  2. Aktivitas siswa selama belajar di rumah
  3. Kondisi keluarga siswa

Dalam melaksanakan asesmen diagnosis di awal pembelajaran, Anda perlu melakukan tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap tindak lanjut. Terkait persiapan dan pelaksanaan asesmen diagnosis non kognitif, keterampilan guru untuk  bertanya dan membuat pertanyaan dapat membantu guru mendapatkan informasi yang komprehensif dan cukup mendalam. 

Demikian sedikit rangkuman mengenai materi bimtek yang saya dapatkan.
Berikut adalah contoh dari pertanyaan yang saya akan berikan saat Asesmen Diagnosis Non Kognitif Awal:






Itulah contoh Asesmen yang akan saya lakukan.
Pastinya Sobat Guru memiliki berbagai model pertanyaan yang mungkin jauh lebih bagus dan mendalam mengenai sasaran.

Terima kasih telah membaca postingan ini. Semoga bermanfaat.
Mohon masukannya di kolom komen yaaa... 



October 21, 2020

BLENDED LEARNING DENGAN FLIPPED CLASSROOM KELAS MAYA RUMAH BELAJAR DI ERA PANDEMI

Pada kegiatan PEMBATIK LEVEL 4 penulis diminta melakukan inovasi/implementasi model-model pembelajaran yang dipadukan atau terintegrasi dengan Rumah Belajar. Selain itu Penulis pun juga diminta membagikan pengalamannya kepada rekan sejawat atau pun pihak lain yang memang relevan dengan inovasi tersebut.

Berikut adalah paparan penulis mengenai inovasi pembelajaran tersebut.

PAPARAN INOVASI KLIK DI SINI


Kegiatan inovasi pembelajaran ini didokumentasikan ke dalam VLOG bertajuk seperti di atas.
Seperti apa kegiatannya ?
Silahkan disimak tayangan berikut.


SEMOGA BERMANFAAT

SEBUAH PERJALANAN PENDIDIKAN GURU PENGGERAK - Pengambilan Keputusan

  SEBUAH PERJALANAN PENDIDIKAN GURU PENGGERAK Tulisan ini adalah kisah saya dalam perjalanan mengikuti pendidikan guru penggerak, khususnya ...